Setuju BBM Naik
OPINI | 16 March 2012 | 15:43
Dibaca: 242
Komentar: 9 Nihil
Rencana pemerintah akan menaikkan Harga BBM per 1 April 2012
menurut pandangan saya tidak menjadi persoalan. Banyak alasan penolakan
kebijakan menaikkan harga BBM yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat
tersebut menjadi cibiran rakyat. Wakil rakyat di gedung Nusantara ketika Rapat
Paripurna pembahasan kebijakan tersebut beberapa fraksi ada yang menolak
diantaranya partai PDI perjuangan dan Hati Nurani Rakyat sedangkan
partai-partai lainnya belum ada kejelasan mau menolak apa tidak. Kenaikan BBM
menurut hemat saya penuh kepentingan
Kepentingan Politik
Ada yang mengatakan bahwa kenaikan harga BBM akan di barengi
dengan menggelontorkan dana BLT ( Bantuan Langsung Tewas ) maklum banyak yang
berebut hingga mengakibatkan kematian. Dana BLT tersebut ditaksir hingga 18
Triliun, dana yang sungguh besar sekali. Dalam pandangan Rival politik Demokrat
menganggap bahwa kenaikan BBM di barengi dengan adanya BLT merupakan langkah
politik strategis partai politik Demokrat demi kepentingan konstituennya.
Yakinlah bahwa sebelum kebijakan tersebut di bahas sudah melewati koalisi
koalisi partai tertentu sehingga ketika paripurna palu di Gedok sudah tidak ada
penolakan. Jika ada salah satu perserta rapat paripurna menolak dengan
menggunakan hak Angketnya saya acungi jempol deh..
Kepentingan Bisnis
Kebijakan perdagangan bebas atas kesepakatan AFTA melalui
konvensi dan sudah diratifikasi oleh beberapa negara pengikut mengakibatkan
adanya peluang cukong para mafia Berkeley untuk memainkan peran bisnisnya. Saat
ini kita banyak melihat para pengusaha menguasai penguasa, maklum saja sampai
dengan hari ini kebijakan kebijakan masih jauh untuk kemakmuran rakyat. Jika
indonesia serius dengan memaksimalkan Sumber daya alam, dapat dikelola secara
mandiri tidak ada yang namanya indonesia mengimpor BBM. Tetapi karena Indonesia
menggunakan azaz Join Venture dalam segala urusan bisnis maka bagi hasil itulah
yang dijadikan tujuan utama, karena pemerintah indonesia dengan Join Venture
tersebut indonesia akan hemat dari segi pembiayaan, perusuhaan tersebut juga
akan menyerab ribuan pekerja.
BBM naik menurut saya tidak menjadi persoalan secara
signifikan, tetapi sebelum naik pemerintah Indonesia perlu adanya komitmen yang
besar terhadap rakyatnya. Sedikit cerita dari kawan saya di O Hio Amerika
Serikat, kenaikan dan penurunan harga BBM di sana sebulan bisa 10 kali tetapi
rakyatnya tidak pernah mengeluh tentang hal tersebut, karena pemerintah disana
memberikan kebijakan pembayaran pajak yang tinggi dan semangat pajak adalah
sebagai subsidi silang yang peruntukkannya tidak secara langsung dinikmati
misalnya dengan adanya failitas umum yang gratis fasilits sosial yang sangat
terjangkau. Di Indonesia nampaknya belum sampai kepada hal tersebut. Maklum
banyak pejabat Pajak yang kena sanksi pidana. Seharusnya korupsi oleh oknum
pajak yang besarnya miliaran tersebut untuk rakyat bukan untuk pejabat pajak.
Pembuatan Undang-Undang sebelum menaikkan BBM yaitu tentang
pembatasan harga bahan barang pokok. Di Indonesia karena akan adanya kebijakan
kenaikan BBM maka kebutuhan bahan barang pokok, alat-alat elektronik, dan lain
sebagainya sudah ikut naik.naiknya bahan bahan tersebut salahnya tidak
dilandasi dengan adanya kekuatan hukum sehingga para pengusaha, tengkulak
tengkulak pemain bisnis seenaknya sendiri membuat harga di pasaran, siapa yang
paling di rugikan sudah barang tentu para masyarakat kecil. di Canada kenaikan
BBM tidak pernah menjadi persoalan tetapi disana pemerintahnya telah membuat UU
tentang bembatasan harga kebutuhan pokok dan UU Konsumen maksimal 12 % saja,
termasuk mereka yang bisnis properti dll. Jika BBM naik cukup dibarengi
kenaikan sebesar 12 % saja ketika ada yang melanggar maka ada UU Konsumen yang
mengatur tentang kerugian yang diderita atas kenaikan kebutuhan bahn pokok.
Jika ada pedagang atau pengusaha melangarnya maka konsumen akan melapor dan
pengadilan akan memutuskan untuk menutup Ijin usaha, namun sayang di Indonesia
ada UU tersebut tapi tidak jalan.
Di Canada masyarakatnya lebih memilih menggunakan moda
transportasi massal ketimbang menggunakan mobil peribadi. Mobil Civic keluaran
terbaru di Canada seharga 300 $ cukup bekerja dua hari mendapatkan mobil
tersebut, bagi mereka buruh kasar cukup bekerja 15 hari saja untuk mendapatkan
mobil tersebut. Namun disana mereka enggan untuk beli mobil karena BBM yang
mahal, Pajak kendaraan dan asuransi yang sangat tinggi, maklum saja tidak semua
orang punya mobil. Harusnya di Indonesia kita lebih memilih moda transportasi
massal ketimbang mobil pribadi. Tulisan ini sangat berseberangan sekali dengan
kawan kawan kompasiana yang pernah menulis tentang Mobil ESEMKA. Di Canada
bahan kebutuan pokok paket kaleng hanya boleh beredar selama 2 bulan saja, satu
minggu sebelum penarikan di super market, mall, para Perusahaan memberikan
diskon besar besaran kepada masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok.
Sehingga rakyat kecil tetap mampu membeli barang brnag kebutuhan sehari sehari.
Berbeda di indonesia mental orang kaya di negara kita lebih memilih barang
diskon, kalau saya termasuk orang yang tidak suka membeli barang diskon.
Kesimpulannya adalah ketika BBM naik demo dimana mana
menolak kenaikan BBM saya yakin tidak akan di Gubris. Ada beberapa pesan kepada
pembaca yang menolak dengan adanya kenaikan harga BBM . Pertama Harusnya yang
di tolak itu adalah kenaikan Bahan barang Pokok, penggunaaan hasil pajak secara
maksimal kepada rakyat untuk memberikan fasilitas umum secara gratis,
pendidikan murah, kesehatan murah. Kedua menekan pemerintah untuk segera
membuat aturan aturan hukum tentang batasan pengusaha, tengkulak dalam
menaikkan harga kebutuhan bahan barang pokok. Ketiga memberikan fasilitan Umum,
sosial secara gratis kepada masyarakatnya, jika perlu pendidikan gratis juga.
Sehingga masyarakat tidak perlu susah payah memikirkan biaya anak-anaknya tentang
kesehatan, biaya pendidikan dll.
Salam
Setiawan Widiyoko
thanks sudah mengutip tulisan dan menyematkan nama penulis. salam setiawan
BalasHapus