Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 22 Agustus 2012

SEJARAH PAMEKASAN ASLI

Sejarah

Kemunculan sejarah pemerintahan lokal Pamekasan, diperkirakan baru diketahui sejak pertengahan abad ke-15 berdasarkan sumber sejarah tentang lahirnya mitos atau legenda Aryo Menak Sunoyo yang mulai merintis pemerintahan lokal di daerah Proppo atau Parupuk. Jauh sebelum munculnya legenda ini, keberadaan Pamekasan tidak banyak dibicarakan. Diperkirakan, Pamekasan merupakan bagian dari pemerintahan Madura di Sumenep yang telah berdiri sejak pengangkatan Arya Wiraraja pada tanggal 13 Oktober 1268 oleh Kertanegara. Kabupaten Pamekasan lahir dari proses sejarah yang cukup panjang. Istilah Pamekasan sendiri baru dikenal pada sepertiga abad ke-16, ketika Ronggosukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari Kraton Labangan Daja ke Kraton Mandilaras. Memang belum cukup bukti tertulis yang menyebutkan proses perpindahan pusat pemerintahan sehingga terjadi perubahan nama wilayah ini. Begitu juga munculnya sejarah pemerintahan di Pamekasan sangat jarang ditemukan bukti-bukti tertulis apalagi prasasti yang menjelaskan tentang kapan dan bagaimana keberadaannya.
Jika pemerintahan lokal Pamekasan lahir pada abad 15, tidak dapat disangkal bahwa kabupaten ini lahir pada jaman kegelapan Majapahit yaitu pada saat daerah-daerah pesisir di wilayah kekuasaan Majapahit mulai merintis berdirinya pemerintahan sendiri. Berkaitan dengan sejarah kegelapan Majapahit tentu tidak bisa dipungkiri tentang kemiskinan data sejarah karena di Majapahit sendiri telah sibuk dengan upaya mempertahankan bekas wilayah pemerintahannya yang sangat besar, apalagi saat itu sastrawan-sastrawan terkenal setingkat Mpu Prapanca dan Mpu Tantular tidak banyak menghasilkan karya sastra. Sedangkan pada kehidupan masyarakat Madura sendiri, nampaknya lebih berkembang sastra lisan dibandingkan dengan sastra tulis Graaf (2001) menulis bahwa orang Madura tidak mempunyai sejarah tertulis dalam bahasa sendiri mengenai raja-raja pribumi pada zaman pra-islam.
Tulisan-tulisan yang kemudian mulai diperkenalkan sejarah pemerintahan Pamekasan ini pada awalnya lebih banyak ditulis oleh penulis Belanda sehingga banyak menggunakan Bahasa Belanda dan kemudian mulai diterjemahkan atau ditulis kembali oleh sejarawan Madura, seperti Zainal fatah ataupun Abdurrahman. Memang masih ada bukti-bukti tertulis lainnya yang berkembang di masyarakat, seperti tulisan pada daun lontar atau Layang Madura, namun demikian tulisan pada layang inipun lebih banyak menceritakan sejarah kehidupan para Nabi (Rasul) dan sahabatnya, termasuk juga ajaran-ajaran agama sebagai salah satu sumber pelajaran agama bagi masyarakat luas.
Masa pencerahan sejarah lokal Pamekasan mulai terungkap sekitar paruh kedua abad ke-16, ketika pengaruh Mataram mulai masuk di Madura, terlebih lagi ketika Ronggosukowati mulai mereformasi pemerintahan dan pembangunan di wilayahnya. Bahkan, raja ini disebut-sebut sebagai raja Pertama di Pamekasan yang secara terang-terangan mulai mengembangkan Agama Islam di kraton dan rakyatnya. Hal ini diperkuat dengan pembuatan jalan Se Jimat, yaitu jalan-jalan di Alun-alun kota Pamekasan dan mendirikan Masjid Jamik Pamekasan. Namun demikian, sampai saat ini masih belum bisa diketemukan adanya inskripsi ataupun prasasti pada beberapa situs peninggalannya untuk menentukan kepastian tanggal dan bulan pada saat pertama kali ia memerintah Pamekasan.
Bahkan zaman pemerintahan Ronggosukowati mulai dikenal sejak berkembangnya legenda kyai Joko Piturun, pusaka andalan Ronggosukowati yang diceritakan mampu membunuh Pangeran Lemah Duwur dari Aresbaya melalui peristiwa mimpi. Padahal temuan ini sangat penting karena dianggap memiliki nilai sejarah untuk menentukan Hari Jadi Kota Pamekasan.
Terungkapnya sejarah pemerintahan di Pamekasan semakin ada titik terang setelah berhasilnya invansi Mataram ke Madura dan merintis pemerintahan lokal dibawah pengawasan Mataram. Hal ini dikisahkan dalam beberapa karya tulis seperti Babad Mataram dan Sejarah Dalem serta telah adanya beberapa penelitian sejarah oleh Sarjana barat yang lebih banyak dikaitkan dengan perkembangan sosial dan agama, khususnya perkembangan Islam di Pulau Jawa dan Madura, seperti Graaf dan TH. Pigeaud tentang kerajaan Islam pertama di Jawa dan Bendatentang Matahari Terbit dan Bulan Sabit, termasuk juga beberapa karya penelitian lainnya yang menceritakan sejarah Madura. Masa-masa berikutnya yaitu masa-masa yang lebih cerah sebab telah banyak tulisan berupa hasil penelitian yang didasarkan pada tulisan-tulisan sejarah Madura termasuk Pamekasan dari segi pemerintahan, politik, ekonomi, sosial dan agama, mulai dari masuknya pengaruh Mataram khususnya dalam pemerintahan Madura Barat (Bangkalan dan Pamekasan), masa campur tangan pemerintahan Belanda yang sempat menimbulkan pro dan kontra bagi para Penguasa Madura, dan menimbulkan peperangan Pangeran Trunojoyo dan Ke’ Lesap, dan terakhir pada saat terjadinya pemerintahan kolonial Belanda di Madura. Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda inilah, nampaknya Pamekasan untuk perkembangan politik nasional tidak menguntungkan, tetapi disisi lain, para penguasa Pamekasan seperti diibaratkan pada pepatah Buppa’, Babu’, Guru, Rato telah banyak dimanfaatkan oleh pemerintahan Kolonial untuk kerentanan politiknya. Hal ini terbukti dengan banyaknya penguasa Madura yang dimanfaatkan oleh Belanda untuk memadamkan beberapa pemberontakan di Nusantara yang dianggap merugikan pemerintahan kolonial dan penggunaan tenaga kerja Madura untuk kepentingan perkembangan ekonomi Kolonial pada beberapa perusahaan Barat yang ada didaerah Jawa, khususnya Jawa Timur bagian timur (Karisidenan Basuki). Tenaga kerja Madura dimanfaatkan sebagai tenaga buruh pada beberapa perkebunan Belanda. Orang-orang Pamekasan sendiri pada akhirnya banyak hijrah dan menetap di daerah Bondowoso. Walaupun sisi lain, seperti yang ditulis oleh peneliti Belanda masa Hindia Belanda telah menyebabkan terbukanya Madura dengan dunia luar yang menyebabkan orang-orang kecil mengetahui system komersialisasi dan industrialisasi yang sangat bermanfaat untuk gerakan-gerakan politik masa berikutnya dan muncul kesadaran kebangsaan, masa Hindia Belanda telah menorehkan sejarah tentang pedihnya luka akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing. Memberlakukan dan perlindungan terhadap system apanage telah membuat orang-orang kecil di pedesaan tidak bisa menikmati hak-haknya secara bebas. Begitu juga ketika politik etis diberlakukan, rakyat Madura telah diperkenalkan akan pentingnya pendidikan dan industri, tetapi disisi lain, keuntungan politik etis yang dinikmati oleh rakyat Madura termasuk Pamekasan harus ditebus dengan hancurnya ekologi Madura secara berkepanjangan, atau sedikitnya sampai masa pemulihan keadaan yang dipelopori oleh Residen R. Soenarto Hadiwidjojo. Bahwa pencabutan hak apanage yang diberikan kepada para bangsawan dan raja-raja Madura telah mengarah kepada kehancuran prestise pemegangnya yang selama beberapa abad disandangnya.
Perkembangan Pamekasan, walaupun tidak terlalu banyak bukti tertulis berupa manuskrip ataupun inskripsi nampaknya memiliki peran yang cukup penting pada pertumbuhan kesadaran kebangsaan yang mulai berkembang di negara kita pada zaman Kebangkitan dan Pergerakan Nasional. Banyak tokoh-tokoh Pamekasan yang kemudian bergabung dengan partai-partai politik nasional yang mulai bangkit seperti Sarikat Islam dan Nahdatul Ulama diakui sebagai tokoh nasional. Kita mengenal Tabrani, sebagai pencetus Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang mulai dihembuskan pada saat terjadinya Kongres Pemuda pertama pada tahun 1926, namun terjadi perselisihan faham dengan tokoh nasional lainnya di kongres tersebut. Pada Kongres Pemuda kedua tahun 1928 antara Tabrani dengan tokoh lainnya seperti Mohammad Yamin sudah tidak lagi bersilang pendapat.
Pergaulan tokoh-tokoh Pamekasan pada tingkat nasional baik secara perorangan ataupun melalui partai-partai politik yang bermunculan pada saat itu, ditambah dengan kejadian-kejadian historis sekitar persiapan kemerdekaan yang kemudian disusul dengan tragedi-tragedi pada zaman pendudukan Jepang ternyata mampu mendorong semakin kuatnya kesadaran para tokoh Pamekasan akan pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang kemudian bahwa sebagian besar rakyat Madura termasuk Pamekasan tidak bisa menerima terbentuknya negara Madura sebagai salah satu upaya Pemerintahan Kolonial Belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Melihat dari sedikitnya, bahkan hampir tidak ada sama sekali prasasti maupun inskripsi sebagai sumber penulisan ini, maka data-data ataupun fakta yang digunakan untuk menganalisis peristiwa yang terjadi tetap diupayakan menggunakan data-data sekunder berupa buku-buku sejarah ataupun Layang Madura yang diperkirakan memiliki kaitan peristiwa dengan kejadian sejarah yang ada. Selain itu diupayakan menggunakan data primer dari beberapa informan kunci yaitu para sesepuh Pamekasan

Pemerintahan

Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13 kecamatan, 11 kelurahan dan 178 desa. Kecamatan-Kecamatan di kabupaten ini yaitu:


Tokoh dari Pamekasan

Pendidikan

UNIVERSITAS
  • Akademi Keperawatan Pamekasan
  • STAIN Pamekasan
  • UIM (Universitas Islam Madura)
  • Universitas Madura (UNIRA)
  • STAI Al-Khairat Pamekasan
  • STAI Miftahul Ulum
  • Yayasan An-Nasyiin
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
  • MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3
  • SMPN 1 PAMEKASAN
  • SMPN 2 PAMEKASAN
  • SMPN 3 PAMEKASAN
  • SMPN 4 PAMEKASAN
  • SMPN 5 PAMEKASAN
  • SMPN 6 PAMEKASAN
  • SMPN 7 PAMEKASAN
  • SMPN 8 PAMEKASAN
  • MTsN PARTEKER PAMEKASAN
  • MTsN PADEMAWU 1 PAMEKASAN
  • SMP MUHAMMADIYAH
  • SMP AL-Miftah Terpadu
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
  • MA. Sumber Bungur Pakong Pamekasan
  • SMAN 1 PAMEKASAN
  • SMAN 2 PAMEKASAN
  • SMAN 3 PAMEKASAN
  • SMAN 4 PAMEKASAN
  • SMAN 1 GALIS PAMEKASAN
  • SMAN 5 PAMEKASAN
  • MAN PAMEKASAN
  • MAN JUCANGCANG PAMEKASAN
  • SMA MUHAMMADIYAH
  • SMK Al-Miftah
  • SMA AL-Miftah

Pesantren

  • Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong Pamekasan
  • Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar
  • Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata
  • Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet
  • Pondok Pesantern An-Nasyiin Grujugan
  • Pondok pesantren panyepen (Al-Miftah)
  • Pondok Pesantren Al-Falah Sumber Gayam Kadur
  • Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sumber Jati
  • Pondok Pesantren Tahfidzil Qur'an Bangkes

Seni Budaya

Tradisi
Pertunjukan
kriya
Permainan rakyat
Kuliner

Tempat-tempat wisata

Even wisata

Monumen

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.

Pranala luar

SEJARAH PAMEKASAN

Print
Kabupaten Pamekasan lahir dari proses sejarah yang cukup panjang. Nama Pamekasan sendiri baru dikenal  pada sepertiga abad ke 16, ketika Ronggo Sukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari kraton Labangan Daja ke kraton Mandilaras. Memang belum cukup bukti tertulis yang menyebutkan proses perpindahan pusat pemerintahan sehinga terjadi perubahan nama wilayah ini.

Begitu juga munculnya sejarah pemerintahan di Pamekasan sangat jarang ditemukan bukti-bukti tertulis apalagi prasasti yang menjelaskan tentang kapan dan bagaimana keberadaannya.  Munculnya sejarah Pemerintah Lokal Pamekasan, diperkirakan baru diketahui sejak pertengahan abad ke lima belas (15) berdasarkan sumber sejarah tentang lahirnya mitos atau legenda Aryo Menak Sumoyo yang mulai merintis Pemerintahan Lokal di daerah Proppo atau Parupuk  Jauh sebelum munculnya legenda ini, keberadaan Pamekasan tidak banyak dibicarakan. Diperkirakan Pamekasan merupakan bagian dari pemerintahan Madura dan Sumenep, yang telah berdiri sejak pengangkatan Arya Wiraraja pada tanggal 13 Oktober 1268 oleh Kertanegara.

Jika pemerintahan lokal Pamekasan lahir pada abad 15, tidak dapat disangkal bahwa Kabupaten ini lahir pada zaman kegelapan Majapahit yaitu pada saat daerah-daerah pesisir di wilayah kekuasaan Majapahit mulai merintis berdirinya pemerintahan sendiri. Berkaitan dengan sejarah kegelapan Majapahit tentu tidak bias dipungkiri tentang kemiskinan data sejarah karena di Majapahit sendiri dalam penataan untuk mempertahankan bekas wilayah pemerintahannya sangat padat kegiatan dengan luas wilayah yang sangat besar.

Saat itu sastrawan-sastrawan terkenal setingkat Mpu Prapanca dan Mpu Tantular tidak banyak menghasilkan karya sastra, sedangkan kehidupan masyarakat Madura sendiri, nampaknya lebih berkembang sastra lisan dibandingkan dengan sastra tulis Graaf (2001) menulis bahwa orang Madura tidak mempunyai sejarah tertulis dalam bahasa sendiri mengenai raja-raja pribumi pada zaman pra-Islam.

Tulisan- tulisan yang kemudian mulai diperkenalkan sejarah pemerintahan  Pamekasan ini pada awalnya lebih banyak ditulis oleh penulis Belanda sehingga banyak menggunakan bahasa Belanda kemudian mulai diterjemahkan atau ditulils kembali oleh sejarawan Madura, seperti Zainal Fatah ataupun Abdurrahman. Memang masih ada bukti-bukti tertulis lainnya yang berkembang di masyarakat, seperti tulisan pada daun-daun lontar atau layang Madura, namun demikian tulisan pada layang inipun lebih banyak menceritakan sejarah kehidupan para Nabi (Rasul) dan sahabatnya, termasuk juga ajaran-ajaran agama sebagai salah satu sumber pelajaran agama bagi masyarakat luas.

Masa pencerahan sejarah lokal Pamekasan mulai terungkap sekitar paruh kedua abad ke-16, ketika pengaruh Mataram mulai masuk di Madura, terlebih lagi ketika Ronggo Sukowati mulai mereformasi pemerintahan dan pembangunan di Wilayahnya. Bahkan, raja ini disebut-sebut sebagai raja pertama di Pamekasan yang secara terang-terangan mulai mengembangkan Agama Islam di kraton dan rakyatnya. Hal ini diperkuat dengan pembuatan jalan se jimat ,yaitu jalan-jalan di alun-alun kota Pamekasan dan mendirikan masjid Jamik Pamekasan. Namun demikian, sampai saat ini masih belum bisa diketemukan adanya  inskripsi ataupun prasasti pada beberapa situs peninggalannya untuk menentukan kepastian tanggal dan bulan pada saat pertama kali ia memerintah Pamekasan.

Bahkan zaman Pemerintahan Ronggo Sukowati mulai dikenal sejak berkembangnya legenda Kyai Joko Piturun, pusaka andalan Ronggo Sukowati yang diceritakan mampu membunuh Pangeran Lemah Duwur dari Arosbaya melalui peristiwa mimpi. Padahal temuan ini sangat penting karena dianggap memiliki nilai sejarah untuk menentukan hari jadi kota Pamekasan.

Terungkapnya sejarah Pemerintahan di Pamekasan semakin ada titik terang setelah berhasilnya invasi Mataram ke Madura dan merintis pemerintahan lokal di bawah pengawasan Mataram. Hal ini dikisahkan dalam beberapa karya tulis seperti Babad Mataram dan Sejarah Dalem serta telah adanya beberapa penelitian sejarah oleh sarjana Barat yang lebih banyak dikaitkan dengan perkembangan sosial dan agama, khususnya perkembangan Islam di Pulau Jawa dan Madura, seperti Graaf dan TH. Pigland tentang kerajaan Islam pertama di Jawa dan Banda tentang Matahari Terbit dan Bulan Sabit.
 Sejarah Arek Lancor Pamekasan – Seperti yang sudah pernah disinggung pada postingan tentang sejarah pulau madura, bahwa Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten paling muda diantara 4 kabupaten yang ada di pulau madura. Sedangkan postingan komunitas blogger madura kali ini akan sedikit mengupas hal yang memang sudah tidak asing lagi buat masyarakat madura. Apalagi kalau bukan monumen arek lancor yang merupakan kebanggaan masyarakan Pamekasan.
Monumen Arek Lancor yang terletak di jantung kota Pamekasan tepatnya di depan masjid Agung Asy-syuhada dan dikelilingi jalan berbentuk lafadz Allah. Hal ini mengandung makna yang sangat mendalam, bahwa kemerdekaan yang telah kita raih merupakan rahmat Allah SWT, Yang Maha Kuasa. Betapa pun para pejuang kita dengan bersenjatakan Arek Lancor, bambu runcing dan senjata tradisional lainnya dapat merebut dan mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Monumen Arek Lancor Pamekasan adalah monumen perjuangan yang merupakan tugu peringatan kepahlawanan rakyat Madura dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Bentuk monumen menggambarkan kobaran api nan tak kunjung padam yang terpencar dari perpaduan senjata tradisional rakyat Madura ArekLancor sebagai lambang dinamika yang menyala-nyala dari pejuangnya. Monumen Arek Lancor berdiri tegak diatas landasan yang kokoh melukiskan keteguhan dan kesiap-siagaan rakyat madura dalam menghadapi setiap tantangan.
Masyarakat Pamekasan dan pelancong biasanya pada sore hari dan malam hari baik yang sekedar menghilangkan rasa jenuh atau melepaskan rasa lelah sambil menikmati indahnya monumen Arek Lancor yang seakan menyala terkena terpaan sinar lampu di tengah rerimbunan taman dan hiasan lampu yang beraneka warna menambah keindahan kota Pamekasan di malam hari. Selain itu, acara rutin yang diadakan setiap hari minggu pagi diadakan senam sehat dan juga terdapat sarana olahraga tennis di areal monumen arek lancor.

Tempat Wisata

WISATA ALAM
Beberapa obyek wisata alam unggulan di Kabupaten Pamekasan adalah Api Tak Kunjung Padam, Goa Batu Bintang, Lembah Sembir, dan Panorama Alam Pakong.
Api Tak Kunjung Padam
  
Api Tak Kunjung Padam merupakan ikon utama parwisata Kabupaten Pamekasan. Lokasinya terletak di Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan yang berjarak 4 Km dari pusat kota dengan prasarana jalan yang cukup baik, juga telah tersedia kios dan artshop.  Obyek ini memiliki dayatarik baru dengan mengandalkan keajaiban alam berupa Api Abadi atau Api Alam, dimana api ini berasal dari dalam tanah apabila di gali akan uncul api dengan sendirinya. Atraksi wisata yang bisa kita lakukan, yaitu bisa membakar sendiri jagung, ikan dll yang kita bawa atau bisa kita beli disekitar obyek. Selain api alam terdapat juga sumber air belerang yang konon katanya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit kulit, bahkan peneliti mengatakan air belerang ini bisa dijadikan bahan untuk kosmetik.
Masyarakat lokal mengkaitkan keberadaan obyek wisata tersebut dengan cerita legenda Ki Moko yang dianggap orang pertama yang menemukan api alam dan sumber air belerang di Dusun Jangkah. Setiap malam bulan Purnama lokasi wisata ini selalu ramai dikunjungi karena terdapat pertunjukan pencak silat. Obyek wisata Api Tak Kunjung Padam ini dijadikan sebagai lokasi perkemahan bagi pelajar maupun mahasiswa.
Sebagai langkah untuk pengembangan Obyek Wisata Api Tak kunjung Padam, kawasan ini sangat cocok untuk areal perkemahan yang dilengkapi sarana permainan Outbound yang cukup diminati saat ini, fasilitas game yang tersedia seperti permainan yang memberikan relaksasi sekaligus proses pembelajaran secara elegan dan terkesan fun. Untuk sumber air belerang sangat tepat dijadikan sumber pemandian air belerang.
WISATA PANTAI
Madura khususnya Pamekasan merupakan daerah pesisir yang memiliki dua wilayah pesisir, bagian Utara dan Selatan, dari 2 bagian wilayah ini terdapat 3 lokasi wisata pantai yaitu Pantai Jumiang, Pantai Talang Siring dan Pantai batu Kerbuy.
Pantai Jumiang
  
Jika hendak berlibur ditempat yang tenang, pantai satu ini pantas untuk di kunjungi. Pantai yang berpasirkan putih dengan deburan ombak yang menggelitik telinga dan melihat kearah Timur mata seakan dimanjakan dengan bukit yang bertebing-tebing menambah eksotiknya Pantai Jumiang. Pesisir  ini masih sangat alami bahkan berbagai jenis kerang-kerangan masih banyak ditemui dan tempat ini memang ideal untuk menikmati sunrise ataupun sunset.
Tempat ini bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun sarana transportasi mobil angkutan umum dan ojek dengan  harga yang cukup terjangkau. Pantai Jumiang terletak di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu berjarak kurang lebih 12 Km arah tenggara dari Kota Pamekasan dengan Kondisi jalan aspal yang cukup baik.
Pantai ini memang belum apik dikelola masih butuh perhatian penuh untuk menjadi obyek yang lebih menarik lagi, bila ada yang berinvestasi tidak pernah ada kata rugi karena banyak potensi yang bisa digali seperti bukit jumiang bisa dijadikan lokasi meeting yang dilengkapi paket Outbound dengan tujuan customer selesai meeting dapat melakukan permainan outbound untuk melepas kepenatan, seperti permainan menantang (challenge games) yang terdiri dari Climbing wall setelah melewati akan meluncur di arena flying fox melintasi bukit bertebing menuju Pantai.
Bagi wisatawan atau peserta meeting yang senang bermain air dan olahraga, bisa dilengkapi dengan permainan perahu cano, Jet Ski, Banana Boat atau snorkeling karena dilihat dari kondisi pantai yang berombak landai dan tenang. Sarana ini nantinya memberikan kenyamana serta atraksi wisata bagi pengunjung sampai menjelang Sunset tiba.
Pantai Talang Siring
    
Pantai Talang Siring terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan, berjarak ±14 Km arah Timur dari Kota Pamekasan, dapat ditempuh dengan mobil angkutan umum. Lokasi wisata ini selalu ramai diknjungi wisatawan karena letaknya berdekatan dengan jalan lintas trans Pamekasan – Sumenep dengan waktu tempuh 15 menit. Yang bisa dinikmati dari obyek ini yaitu pemandangan hutan mangrove disisi sebelah selatan dan sisi sebelah utara bisa menikmati kesibukan nelayan dengan jaring dan perahu tradisionalnya. Pantai talang siring sangat tepat untuk melepas kepenatan ataupun sekedar nongkrong bersama relasi, teman bahkan keluarga dengan pantai berbatu karang yang terhempas oleh ombak menambah keindahannya.
Sarana pendukung sangat dibutuhkan pada obyek ini seperti pengadaa gozebo, art shop, MCK dan yang terpenting restoran/rumah makan berskala besar dengan konsep kuliner tradisonal Madura khususnya Pamekasan karena lokasinya berada dipinggir jalan trans Sumenep Pamekasan dengan tujuan bus-bus pariwisata yang mengunjungi atau setelah berkunjung ke Kabupaten Sumenep bisa singgah atau istirahat sambil makan siang di Pantai ini.
Pantai Batu Kerbuy

Obyek wisata Pantai Batu Kerbuy terletak di Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean dengan luas areal sekitar 5 ha, berjarak ±45 Km arah utara dari Kota Pamekasan, obyek wisata ini sangat mudah dijangkau karena posisinya berdekatan dengan jalan raya pantura jurusan Bangkalan – Sumenep. Keindahan alam pantainya yang menarik dengan pantai berpasir putih dan berombak yang cukup besar sangat cocok untuk kegaiatan olahraga selancar air (surfing).
Nama Batu Kerbuy diambil dari sebuah batu yang menyerupai Kerbau, terletak sekitar 8 Km dari lokasi pantai yaitu di lokasi perbukitan. Menurut legenda batu tersebut berasal dari manusia yang disabda menjadi hewan Kerbau. Atraksi wisata yang biasa diadakan dipantai ini adalah uapacara Petik Laut yang diselenggarakan antara bulan September dan Oktober, sebelum musim hujan yang berlangsung pada siang hari antara jam 14.00 – 17.00, pada malam harinya diadakan pertunjukan wayang topeng semalam suntuk, serta upacara ritual menitik air rendaman yang diperuntukkan dan diyakini masyarakat mendapat syafaat Nabi Khidir.
WISATA SEJARAH
Obyek wisata sejarah andalan yaitu Monumen Arek Lancor yang menjadi icon Kabupaten Pamekasan dan Museum Umum yang mengukir sejarah Kota Pamekasan.
MONUMEN ARE’ LANCOR
    
Monumen Are’ Lancor terletak di jatung Kota Pamekasan, dikelilingi jalan berbentuk Lafadz Allah. Hal ini mengandung makna yang sangat mendalam, bahkan kemerdekaan yang diraih oleh masyarakat Pamekasan adalah Rahmat Allah SWT. Are’Lancor ini adalah Monumen Perjuangan yang merupakan tugu peringatan kepahlawanan rakyat Madura dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Negara RI.
Bentuk monumen menggambarkan kobaran api nan tak kunjung padam yang terpancar dari perpaduan senjata tradisional rakyat Madura “Are’ Lancor” (Celurit) sebagai lambing dinamika yang menyala-nyala dari pejuangnya, dan berdiri tegak di atas landasan yang kokoh melukiskan keteguhan dan kesiap siagaan rakyat Madura dalam menghadapi setiap tantangan.
Masyarakat Pamekasan dan pelancong biasanya pada sore dan malam hari baik sekedar menhilangkan rasa jenuh atau melepas rasa lelah sambil menikmati keindahan taman sekitar monumen Are’ Lancor. Acara rutin yang diadakan setiap hari minggu pagi diadakan senam sehat di areal monument dan juga terdapat sarana olahraga tennis.
MUSEUM UMUM DAERAH
Museum umum Kabupaten Pamekasan mengoleksi benda-benda bersejarah berupa keris dan senjata bersejarah mulai masa berkuasanya Sultan Agung Mataram dan VOC, Zaman Pangeran Jokotole, Panembahan Ronggosukowati (masa Pemerintahan Bonorogo). Ada juga Layang Kuno / Kitab Kuno yang terbuat dari daun lontar dan ada pula dari kertas kapas bertuliskan aksara jabhan peninggalan dari Aryo Menak Sanoyo serta masih banyak lagi koleksi-koleksi bersejarah lainnya.
Lokasi museum berdekatan dengan Monumen Are’ Lancor yang baru diresmikan oleh Bapak Bupati Kholilurrahman  pada tanggal 18 Maret 2010. Obyek wisata di buka untuk umum, setiap hari mulai jam 07.00 – 17.00 WIB untuk malam hari di buka mulai jam 18.00 – 21.00 WIB. Pada hari Sabtu dibuka mulai jam 07.00 – 23.00 WIB dan pada hari minggu di buka pada jam 05.00 – 17.00 WIB.
Peluang yang bisa dikembangkan yaitu menambahkan koleksi benda bersejarah yang masih ada di tangan masyarakat yang bertujuan untuk menjaga serta melestarikan agar tidak jatuh pada tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab serta dipersalahgunakan.
WISATA RELIGI
Wisata ini menjadi adalan bagi kepariwisataan Pamekasan, dilihat dari data kunjungan wisata, wisata inilah yang setiap harinya banyak dikunjungi. Di Kabupaten Pamekasan ada 3 tempat yang bisa dikunjungi, yaitu:
PASAREAN BATU AMPAR
Bagi warga Pamekasan nama Pasarean Batu Ampar sangat melekat, karena pusara Batu Ampar yang terletak di desa Pangbatok Kecamatan Proppo (15 Km dari kota) merupakan pusara yang mempunyai sejarah tersendiri.
Istilah Batu Ampar bersala dari bahasa Madura yang artinya Bato dan Ampar, Bato yaitu batu sedangkan Ampar artinya berserakan tetapi teratur ibarat permadani yang dihampar, batu-batuan yang meluas dan merata.
Beberapa kesan menyatakan kekeramatan pusara Batu Ampar yang tidak putus-putusnya dikunjungi oleh masyarakat dari segala penjuru tempat, baik masyarakat Madura, Jawa, dan Luar Jawa. Pada umumnya orang-orang yang mempunyai niat baik bila masuk ke lingkungan Batu Ampar akan merasakan ketenangan batin dan merasa betah tinggal ditempat tersebut. Kesan ini timbul karena pusara Batu Ampar merupakan makam para ulama yang memiliki Karamatullah yang besar setara dengan Waliyullah atau Walisongo.
Sarana peribadatan dan penginapan serta suasana tenang cukup mendukung bagi peziarah. Prasarana jalan dan angkutan umum menuju tempat tersebut cukup memadai dan tersedia.
Pengembangan yang bisa dilakukan yaitu dengan membenahi sarana prasarana yang ada sehingga tidak terkesan kumuh, sehingga menambah tingkat kesakralan tempat tersebut karena dilihat banyaknya pengunjung setiap harinya, dan puncaknya pada saat Maulid Nabi dan saat mendekati Bulan Ramadhan serta Bulan Ruah. Potensi lainnya bisa dijadikan rangkaian paket wisata ziarah Wali Songo.
VIHARA ALOKITESVARA
    
Obyek ini berada di Kampung Candi Desa Monto’ Kecamatan Galis ± 14 Km dari Kota Pamekasan, berdekatan dengan Pantai Talang Siring. Vihara terbesar kedua di Pulau Jawa dan salah satu ke unikannya yaitu di dalam komplek terdapat Musholla, Gereja dan Pura yang melambangkan kerukunan umat beragama.
Sejarah berdirinya wihara diawali dengan sebelum masuknya agama Islam ke Pulau Madura, pada saat itu masyarakat Madura memeluk agama Budha. Pada peradaban Budha, terdapat rencana untuk membangun candi yang gagal di buat di desa Candi Burung dan akhirnya arca yang didatangkan dari Pulau Jawa (masa kerajaan Majapahit) hanya sampai pada suatu desa yang saat ini menjadi lokasi wihara dan arca tersebut masih tersimpan. Rata-rata asal pengunjung atau peziarah yang datang yaitu dari Medan, Sumatera, Lampung dll, bahkan dari Luar Negeri.
Harapan dengan adanya obyek ini dapat dijadikan pusat kegiatan keagamaan bagi pemeluk agama budha pada khususnya, karena dilihat dari sejarah bahwa wihara ini adalah wihara terbesar ke dua di Pulau Jawa, maka perlu adanya renovasi dan pengembangan.
SITUS PANGERAN RONGGOSUKOWATI
Obyek Pemakaman Pangeran Ronggosukowati terletak di Kelurahan Kolpajung Kabupaten Pamekasan kira-kira 1 Km sebelah utara alun-alun Kota Pamekasan. Situs ini merupakan komplek makam Pangeran Ronggosukowati dan keluarganya, Pangeran Ronggosukowati adalah cicit dari sang tokoh perintis daerah kekuasaan Pamellengan (Pamekasan) Ki Ario Mengo. Kekuasaan Pamellengan ditahtakan kepada Ronggosukowati (1530) dan beliau rubah menjadi Pamekasan sebagai ikrar untuk mandiri.
    
Ronggosukowati raja islam pertama dan memang merupakan pembangun/pendiri Pamekasan, beliau memerintah dari tahun 1530-1616, beberapa peninggalannya walaupun sudah mengalami beberapa kali renovasi seperti taman kota, Mesjid Jamik dan beberapa nama kota seperti Pongkoran, Menggungan, Pangeranan, Kolpajung dan lainnya. Rakyat Pamekasan sangat setia dan hormat kepadanya membuat Lemah Duwur dari Arosbaya iri dan memnyebabkan peristiwa kolam si Ko’ol. Bahkan kesastriaannya yang heroik sangat membanggakan rakyat Pamekasan hingga saat ini. Sang pendiri Pamekasan gugur dalam Perang Puputan pada tanggal 1 Agustus 1624 melawan/menentang keangkaramurkaan dari politik ekspansi Sultan Agung dari Mataram. Ronggosukowati dinobatkan sebagai pahlawan penentang politik ekspansi Sultan Agung dari Mataram pada tanggal 12 Robiul awal 937 H atau 3 Nopember 1530 (Hitti, 1951 dan Pigaud, 1960).
MASJID AGUNG ASSYUHADA”  
Masjid Agung Assyuhada’ di bangun pada masa pemerintahan Ronggo Sukowati, yang awal mulanya di sebut dengan “Mesjid Rato”. Mengenai bentuk dari Masjid Rato kemungkinan serupa dengan Langgar Gajam, bahkan bentuk Masjid Sunan Giri awal mulanya menyerupai Langgar Gajam.
Setelah datangnya kekuasaan Mataram di Pamekasan barulah ada kejelasan bahwa Mesjid Rato dibongkar total bersamaan dengan Keraton Mandilaras. Agar semua yang berbau Ronggo Sukowati hilang dari ingatan rakyat Pamekasan, di atas tanah tempat Mesjid Rato dibangun

Mesjid sesuai selera Sultan Agung yaitu bentuk yang disetujui Walisongo berupa bangunan segi empat beratap Tajug Tumpang Tiga dengan puncak bermahkota yang disebut Mustuko yang terbuat dari tembaga, di depannya terdapat serambi dan di dalam merupakan ruang haram dengan empat soko guru.
Pada abad ke 20 Mesjid ini mengalami beberapa kali perubahan, kemudian di zaman Pemerintahan Belanda atas saran Psykolog berbangsa Belanda bernama Van Der Plaas untuk mengambil hati penduduk Pamekasan Mesjid harus di perbesar bergaya skala kota. Saat itu bertepatan dengan pemerintahan Bupati Raden Ario Abd. Aziz (1939) Masjid Jami’ dibongkar total dan dibangun kembali dengan ukuran 50 x 50 meter berpilar 16, tanpa serambi namun masih beratap tajug tumpang tiga. Di depan kiri kanan berdiri menara kembar. Beduk yang semula ada di serambi setelah direnovasi ditempatkan di atas menara.
Kembali Mesjid Jamik direnovasi yaitu perluasan ke depan yaitu tambahan serambi yang didesain menyerupai bagian mesjid Blimbing di Kabupaten Malang. Pada renovasi tesebut Mesjid Jamik Kota Pamekasan menjadi Mesjid Asy-Syuhada (nama ini mengenang para Suhada saat serangan fajar di depan dan didalam Mesjid Jamik 16 Agustus 1947 oleh Pasukan RI di Pamekasan untuk mengusir Belanda). Nama Mesjid Asy-Syuhada menjadi Mesjid Agung Asy-Syuhada pada tahun 1985 setelah mengalami pelebaran samping kanan dan kiri. Dan pada tahun 1995 untuk terakhir rehab total seperti pada saat rehab tahun 1938-1939, mesjid dibangun persegi empat dengan ukuran 60 x 60 meter, atap bukan tajug tetapi diganti kubah khas Timur Tengah berlantai tiga, lantai pertama tempat pertemuan sanitasi, gudang dan kantor. Lantai dua merupakan ruang inti. Tiang utama kembali kepada mesjid Jamik Mataram, bersoko guru empat yang tembus kea tap di lantai tiga dan lantai tiga juga ditempati jemaah dimana pandanganterbuka ke arah mihrab. Mimbar terletak disisi mihrab yang merupakan sisa tahun 1939.
Di samping kiri dan kanan ruang haram termasuk juga di depan terdapat serambi sehingga dengan tiang soko guru yang empat nampak jelas tradisionalnya, namun dari fisik menara yang di desain peluru terlihat anggun dan pandangan keseluruhan dari bentuk mesjid sesuatu bernilai lebih bagi kecantikan Kota Pamekasan Sendiri.

Selasa, 21 Agustus 2012

WAWANCARA

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester : VIII/1
Standar Kompetensi :  :  Berbicara2.    Megungkap berbagai informasi melalui    wawancara     dan presentasi laporan
Kompetensi Dasar :     2.1. Ber­wa­wan­­cara de­ngan nara­sumber dari berbagai   kalangan   dengan  memperhatikan etika ber­wawancara
Indikator
  • Siswa mampu membuat daftar  pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
  • Siswa melakuan simulasi waancara di depan kelas
  • Siswa mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
Alokasi Waktu :   4  X  45 menit (2 pertemuan)
1.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mewawancarai seorang narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
2.   Materi Pembelajaran
Cara berwawancara  dan implementasinya
3.  Metode Pembelajaran
a. simulasi
b.Tanya jawab
c. Demonstrasi
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a.   Kegiatan awal
1.   Siswa diminta berpasang-pasangan dan membuat kesepakatan. Salah satu siswa sebagai seorang narasumber (siswa teladan, ketua OSIS, juara lomba lukis, atau siswa beropini tentang topik tertentu/ sesuai keadaan masing-masing).
2.   Setiap siswa menyiapkan pertanyan-pertanyaan untuk pasangannya masing-masing.
3.   Siswa dibimbing guru menentukan hala-hal yang perlu dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat berwawancara.
b.  Kegiatan Inti
Setiap pasangan  siswa melakukan kegiatan simulasi wawancara ke depan kelas.
c.  Kegiatan  Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi
Siswa diajak menemukan nilai-nilai hidup dari kegiatan berwawancara
5.   Sumber Pembelajaran
a.    Buku Teks
b.    Nara sumber
c.    Rekaman Wawancara
6.   Penilaian
a.   Teknik                         : observasi
b.   Bentuk instrumen        : lembar observasi
c.   Soal /Instrumen           :
1.Lakukanlah kegiatan wawancara bersama teman pasangan kalian ke depan kelas!
Rubrik penilaian :
No
Aspek
Deskriptor
Skor
Skor maksimum
1 Bobot pertanyaan
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat berbobot (analisis), variatif, dan jelas
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang berbobot dan jelas.
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jelas.
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang ringan, informatif saja, dan kurang bervarisi.
4
3
2
1
4
2 Kesantunan bahasa
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang cukup santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa    yang kurang santun
3
2
1
3
3 Kekomunikatifan
  • Siswa bertanya dengan sangat komunikatif
  • Siswa bertanya dengan komunikatif
  • Siswa bertanya dengan cukup komunikatif
  • Siswa bertanya dengan kurang komunikatif
4
3
2
1
4
4 Etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  kurang memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  tidak memperhatikan etika wawancara
2
1
0
2

Jumlah Skor Maksimum

13
Skor maksimal:
No 1)    = 4
No 2)    = 3
No 3)    =  4
No 4)   =   2
Jumlah = 13
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.

Perolehan Skor


Nilai akhir = ———————— X Skor Ideal (100) =   .  .  .

Skor Maksimum (13)


Contoh naskah simulasi wawancara
SIMULASI WAWANCARA
Karya:
Catharina Wenirosaline 8D / 5
Vanessa Christiani 8D / 29
Topik                          :           Hiburan.
Narasumber                :           Romy Rafael.
Pewawancara              :           Wartawan dari majalah Magic Indonesia.
W : wartawan (Vanessa)        ,           N : narasumber (Weni).
W :      Selamat pagi Pak, saya wartawan dari majalah Magic Indonesia, boleh
saya mewawancarai Bapak?
N  :      Pagi. Tentu saja boleh, silahkan.
W :      Majalah Magic Indonesia akan memasukkan biografi anda sebagai salah
satu magician Indonesia , jadi wawancara ini berkaitan dengan
kehidupan  Anda?
N  :      Begitu ya? Baik saya siap.
W :      Terima kasih Pak.
Ilmu magic apa yang selama ini ditekuni?
N  :      Selama ini saya menekuni ilmu hipnotis.
W :      Darimana anda dapat mengetahui ilmu ini?
Apakah sejak anda mengetahuinya anda langsung tertarik?
N  :      Saat masih kecil, kehidupan saya dengan teman-teman saya yang lain
memang sedikit berbeda. Di saat teman-teman saya yang lain
berkumpul untuk bermain, saya menyendiri. Karena kebiasaan itu,
saya sering kali menjadi bahan ejekan teman-teman, dan jadilah saya
seorang yang tidak percaya diri.
Begitu pula saat saya duduk di bangku SMP, sifat saya yg
tertutup membuat saya tidak memiliki banyak teman. Beruntung dari
keadaan itu, saya memiliki ‘teman-teman baru’ berupa buku, dari buku-
buku yang saya baca itulah saya mendapatkan karakter diri saya dan
mulai tertarik pada ilmu hipnotis.
W :    Berapa lama anda mendalami ilmu hipnotis ini?
Dimana sajakah anda mendalaminya?
N  :      Saya mendalami ilmu hipnotis dan berbagai kegunaannya lebih dari
empat tahun di Amerika. Disana saya pernah belajar di Hypnotism
Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute dan Institute for
Neuro Research and Education.
W :     Sebelum anda benar-benar menekuni ilmu hipnotis ini, bagaimana
tanggapan atau reaksi orang tua anda?
N  :    Keputusan saya menekuni dunia ini memang mendapat tentangan dari
keluarga saya. Pola pikir kedua orang tua saya masih berdasarkan pada
persetujuan umum, kalau bekerja berarti menjadi pegawai.
W :      Sampai saat ini, hal apa saja yang telah dijalani bersangkutan dengan
ilmu hipnotis anda?
N  :      Sampai saat ini, saya menggunakan kemampuan hipnotis saya selain
untuk hiburan, juga untuk aktivitas klinis (pengobatan psikis), medis
(kedokteran),bahkan untuk bisnis dan perusahaan. Saya selalu
berusaha menghilangkan kesan negatif hipnotis lantaran karena kasus
penipuan dan
kejahatan dengan ilmu ini. Saya telah membuka Klinik Romy Rafael
Hypnotheraphy dengan menerima penyembuhan orang yang tengah
dalam keadaan stres, depresi, phobia, bahkan menghilangkan
kebiasaan buruk.
Selain itu, saya juga telah menyusun buku Hypnotheraphy : Quit
Smoking!, yang berisi panduan hypnoteraphy dalam bentuk buku dan
CD, untuk menghilangkan kecanduan rokok. Sekarang ini, saya
menjadi salah satu komentator di acara The Master dan tuan rumah
di Master Hipnotis Romy Rafael.
W :      Mengapa anda mendapat sebutan Master Hipnotis?
N  :      Pada tahun 2005 lalu saya berhasil mencatat rekor Museum Rekor
Indonesia atau yang dikenal MURI dengan menghipnotis sekitar 5000
orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di
Mangga Dua Square, Jakarta pada 11 November 2005.
W :      Menarik sekali perjalanan anda menuju kesuksesan anda sekarang ini,
semua dijalani tanpa kenal lelah.
Baik Pak, terima kasih atas waktu dan semua informasinya. Sukses
selalu dan selamat siang.
N  :      Sama-sama. Terima Kasih.

WAWANCARA

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester : VIII/1
Standar Kompetensi :  :  Berbicara2.    Megungkap berbagai informasi melalui    wawancara     dan presentasi laporan
Kompetensi Dasar :     2.1. Ber­wa­wan­­cara de­ngan nara­sumber dari berbagai   kalangan   dengan  memperhatikan etika ber­wawancara
Indikator
  • Siswa mampu membuat daftar  pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
  • Siswa melakuan simulasi waancara di depan kelas
  • Siswa mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
Alokasi Waktu :   4  X  45 menit (2 pertemuan)
1.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mewawancarai seorang narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
2.   Materi Pembelajaran
Cara berwawancara  dan implementasinya
3.  Metode Pembelajaran
a. simulasi
b.Tanya jawab
c. Demonstrasi
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a.   Kegiatan awal
1.   Siswa diminta berpasang-pasangan dan membuat kesepakatan. Salah satu siswa sebagai seorang narasumber (siswa teladan, ketua OSIS, juara lomba lukis, atau siswa beropini tentang topik tertentu/ sesuai keadaan masing-masing).
2.   Setiap siswa menyiapkan pertanyan-pertanyaan untuk pasangannya masing-masing.
3.   Siswa dibimbing guru menentukan hala-hal yang perlu dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat berwawancara.
b.  Kegiatan Inti
Setiap pasangan  siswa melakukan kegiatan simulasi wawancara ke depan kelas.
c.  Kegiatan  Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi
Siswa diajak menemukan nilai-nilai hidup dari kegiatan berwawancara
5.   Sumber Pembelajaran
a.    Buku Teks
b.    Nara sumber
c.    Rekaman Wawancara
6.   Penilaian
a.   Teknik                         : observasi
b.   Bentuk instrumen        : lembar observasi
c.   Soal /Instrumen           :
1.Lakukanlah kegiatan wawancara bersama teman pasangan kalian ke depan kelas!
Rubrik penilaian :
No
Aspek
Deskriptor
Skor
Skor maksimum
1 Bobot pertanyaan
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat berbobot (analisis), variatif, dan jelas
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang berbobot dan jelas.
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jelas.
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang ringan, informatif saja, dan kurang bervarisi.
4
3
2
1
4
2 Kesantunan bahasa
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang cukup santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa    yang kurang santun
3
2
1
3
3 Kekomunikatifan
  • Siswa bertanya dengan sangat komunikatif
  • Siswa bertanya dengan komunikatif
  • Siswa bertanya dengan cukup komunikatif
  • Siswa bertanya dengan kurang komunikatif
4
3
2
1
4
4 Etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  kurang memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  tidak memperhatikan etika wawancara
2
1
0
2

Jumlah Skor Maksimum

13
Skor maksimal:
No 1)    = 4
No 2)    = 3
No 3)    =  4
No 4)   =   2
Jumlah = 13
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.

Perolehan Skor


Nilai akhir = ———————— X Skor Ideal (100) =   .  .  .

Skor Maksimum (13)


Contoh naskah simulasi wawancara
SIMULASI WAWANCARA
Karya:
Catharina Wenirosaline 8D / 5
Vanessa Christiani 8D / 29
Topik                          :           Hiburan.
Narasumber                :           Romy Rafael.
Pewawancara              :           Wartawan dari majalah Magic Indonesia.
W : wartawan (Vanessa)        ,           N : narasumber (Weni).
W :      Selamat pagi Pak, saya wartawan dari majalah Magic Indonesia, boleh
saya mewawancarai Bapak?
N  :      Pagi. Tentu saja boleh, silahkan.
W :      Majalah Magic Indonesia akan memasukkan biografi anda sebagai salah
satu magician Indonesia , jadi wawancara ini berkaitan dengan
kehidupan  Anda?
N  :      Begitu ya? Baik saya siap.
W :      Terima kasih Pak.
Ilmu magic apa yang selama ini ditekuni?
N  :      Selama ini saya menekuni ilmu hipnotis.
W :      Darimana anda dapat mengetahui ilmu ini?
Apakah sejak anda mengetahuinya anda langsung tertarik?
N  :      Saat masih kecil, kehidupan saya dengan teman-teman saya yang lain
memang sedikit berbeda. Di saat teman-teman saya yang lain
berkumpul untuk bermain, saya menyendiri. Karena kebiasaan itu,
saya sering kali menjadi bahan ejekan teman-teman, dan jadilah saya
seorang yang tidak percaya diri.
Begitu pula saat saya duduk di bangku SMP, sifat saya yg
tertutup membuat saya tidak memiliki banyak teman. Beruntung dari
keadaan itu, saya memiliki ‘teman-teman baru’ berupa buku, dari buku-
buku yang saya baca itulah saya mendapatkan karakter diri saya dan
mulai tertarik pada ilmu hipnotis.
W :    Berapa lama anda mendalami ilmu hipnotis ini?
Dimana sajakah anda mendalaminya?
N  :      Saya mendalami ilmu hipnotis dan berbagai kegunaannya lebih dari
empat tahun di Amerika. Disana saya pernah belajar di Hypnotism
Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute dan Institute for
Neuro Research and Education.
W :     Sebelum anda benar-benar menekuni ilmu hipnotis ini, bagaimana
tanggapan atau reaksi orang tua anda?
N  :    Keputusan saya menekuni dunia ini memang mendapat tentangan dari
keluarga saya. Pola pikir kedua orang tua saya masih berdasarkan pada
persetujuan umum, kalau bekerja berarti menjadi pegawai.
W :      Sampai saat ini, hal apa saja yang telah dijalani bersangkutan dengan
ilmu hipnotis anda?
N  :      Sampai saat ini, saya menggunakan kemampuan hipnotis saya selain
untuk hiburan, juga untuk aktivitas klinis (pengobatan psikis), medis
(kedokteran),bahkan untuk bisnis dan perusahaan. Saya selalu
berusaha menghilangkan kesan negatif hipnotis lantaran karena kasus
penipuan dan
kejahatan dengan ilmu ini. Saya telah membuka Klinik Romy Rafael
Hypnotheraphy dengan menerima penyembuhan orang yang tengah
dalam keadaan stres, depresi, phobia, bahkan menghilangkan
kebiasaan buruk.
Selain itu, saya juga telah menyusun buku Hypnotheraphy : Quit
Smoking!, yang berisi panduan hypnoteraphy dalam bentuk buku dan
CD, untuk menghilangkan kecanduan rokok. Sekarang ini, saya
menjadi salah satu komentator di acara The Master dan tuan rumah
di Master Hipnotis Romy Rafael.
W :      Mengapa anda mendapat sebutan Master Hipnotis?
N  :      Pada tahun 2005 lalu saya berhasil mencatat rekor Museum Rekor
Indonesia atau yang dikenal MURI dengan menghipnotis sekitar 5000
orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di
Mangga Dua Square, Jakarta pada 11 November 2005.
W :      Menarik sekali perjalanan anda menuju kesuksesan anda sekarang ini,
semua dijalani tanpa kenal lelah.
Baik Pak, terima kasih atas waktu dan semua informasinya. Sukses
selalu dan selamat siang.
N  :      Sama-sama. Terima Kasih.

WAWANCARA

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester : VIII/1
Standar Kompetensi :  :  Berbicara2.    Megungkap berbagai informasi melalui    wawancara     dan presentasi laporan
Kompetensi Dasar :     2.1. Ber­wa­wan­­cara de­ngan nara­sumber dari berbagai   kalangan   dengan  memperhatikan etika ber­wawancara
Indikator
  • Siswa mampu membuat daftar  pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
  • Siswa melakuan simulasi waancara di depan kelas
  • Siswa mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
Alokasi Waktu :   4  X  45 menit (2 pertemuan)
1.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mewawancarai seorang narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
2.   Materi Pembelajaran
Cara berwawancara  dan implementasinya
3.  Metode Pembelajaran
a. simulasi
b.Tanya jawab
c. Demonstrasi
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a.   Kegiatan awal
1.   Siswa diminta berpasang-pasangan dan membuat kesepakatan. Salah satu siswa sebagai seorang narasumber (siswa teladan, ketua OSIS, juara lomba lukis, atau siswa beropini tentang topik tertentu/ sesuai keadaan masing-masing).
2.   Setiap siswa menyiapkan pertanyan-pertanyaan untuk pasangannya masing-masing.
3.   Siswa dibimbing guru menentukan hala-hal yang perlu dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat berwawancara.
b.  Kegiatan Inti
Setiap pasangan  siswa melakukan kegiatan simulasi wawancara ke depan kelas.
c.  Kegiatan  Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi
Siswa diajak menemukan nilai-nilai hidup dari kegiatan berwawancara
5.   Sumber Pembelajaran
a.    Buku Teks
b.    Nara sumber
c.    Rekaman Wawancara
6.   Penilaian
a.   Teknik                         : observasi
b.   Bentuk instrumen        : lembar observasi
c.   Soal /Instrumen           :
1.Lakukanlah kegiatan wawancara bersama teman pasangan kalian ke depan kelas!
Rubrik penilaian :
No
Aspek
Deskriptor
Skor
Skor maksimum
1 Bobot pertanyaan
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat berbobot (analisis), variatif, dan jelas
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang berbobot dan jelas.
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jelas.
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang ringan, informatif saja, dan kurang bervarisi.
4
3
2
1
4
2 Kesantunan bahasa
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang cukup santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa    yang kurang santun
3
2
1
3
3 Kekomunikatifan
  • Siswa bertanya dengan sangat komunikatif
  • Siswa bertanya dengan komunikatif
  • Siswa bertanya dengan cukup komunikatif
  • Siswa bertanya dengan kurang komunikatif
4
3
2
1
4
4 Etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  kurang memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  tidak memperhatikan etika wawancara
2
1
0
2

Jumlah Skor Maksimum

13
Skor maksimal:
No 1)    = 4
No 2)    = 3
No 3)    =  4
No 4)   =   2
Jumlah = 13
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.

Perolehan Skor


Nilai akhir = ———————— X Skor Ideal (100) =   .  .  .

Skor Maksimum (13)


Contoh naskah simulasi wawancara
SIMULASI WAWANCARA
Karya:
Catharina Wenirosaline 8D / 5
Vanessa Christiani 8D / 29
Topik                          :           Hiburan.
Narasumber                :           Romy Rafael.
Pewawancara              :           Wartawan dari majalah Magic Indonesia.
W : wartawan (Vanessa)        ,           N : narasumber (Weni).
W :      Selamat pagi Pak, saya wartawan dari majalah Magic Indonesia, boleh
saya mewawancarai Bapak?
N  :      Pagi. Tentu saja boleh, silahkan.
W :      Majalah Magic Indonesia akan memasukkan biografi anda sebagai salah
satu magician Indonesia , jadi wawancara ini berkaitan dengan
kehidupan  Anda?
N  :      Begitu ya? Baik saya siap.
W :      Terima kasih Pak.
Ilmu magic apa yang selama ini ditekuni?
N  :      Selama ini saya menekuni ilmu hipnotis.
W :      Darimana anda dapat mengetahui ilmu ini?
Apakah sejak anda mengetahuinya anda langsung tertarik?
N  :      Saat masih kecil, kehidupan saya dengan teman-teman saya yang lain
memang sedikit berbeda. Di saat teman-teman saya yang lain
berkumpul untuk bermain, saya menyendiri. Karena kebiasaan itu,
saya sering kali menjadi bahan ejekan teman-teman, dan jadilah saya
seorang yang tidak percaya diri.
Begitu pula saat saya duduk di bangku SMP, sifat saya yg
tertutup membuat saya tidak memiliki banyak teman. Beruntung dari
keadaan itu, saya memiliki ‘teman-teman baru’ berupa buku, dari buku-
buku yang saya baca itulah saya mendapatkan karakter diri saya dan
mulai tertarik pada ilmu hipnotis.
W :    Berapa lama anda mendalami ilmu hipnotis ini?
Dimana sajakah anda mendalaminya?
N  :      Saya mendalami ilmu hipnotis dan berbagai kegunaannya lebih dari
empat tahun di Amerika. Disana saya pernah belajar di Hypnotism
Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute dan Institute for
Neuro Research and Education.
W :     Sebelum anda benar-benar menekuni ilmu hipnotis ini, bagaimana
tanggapan atau reaksi orang tua anda?
N  :    Keputusan saya menekuni dunia ini memang mendapat tentangan dari
keluarga saya. Pola pikir kedua orang tua saya masih berdasarkan pada
persetujuan umum, kalau bekerja berarti menjadi pegawai.
W :      Sampai saat ini, hal apa saja yang telah dijalani bersangkutan dengan
ilmu hipnotis anda?
N  :      Sampai saat ini, saya menggunakan kemampuan hipnotis saya selain
untuk hiburan, juga untuk aktivitas klinis (pengobatan psikis), medis
(kedokteran),bahkan untuk bisnis dan perusahaan. Saya selalu
berusaha menghilangkan kesan negatif hipnotis lantaran karena kasus
penipuan dan
kejahatan dengan ilmu ini. Saya telah membuka Klinik Romy Rafael
Hypnotheraphy dengan menerima penyembuhan orang yang tengah
dalam keadaan stres, depresi, phobia, bahkan menghilangkan
kebiasaan buruk.
Selain itu, saya juga telah menyusun buku Hypnotheraphy : Quit
Smoking!, yang berisi panduan hypnoteraphy dalam bentuk buku dan
CD, untuk menghilangkan kecanduan rokok. Sekarang ini, saya
menjadi salah satu komentator di acara The Master dan tuan rumah
di Master Hipnotis Romy Rafael.
W :      Mengapa anda mendapat sebutan Master Hipnotis?
N  :      Pada tahun 2005 lalu saya berhasil mencatat rekor Museum Rekor
Indonesia atau yang dikenal MURI dengan menghipnotis sekitar 5000
orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di
Mangga Dua Square, Jakarta pada 11 November 2005.
W :      Menarik sekali perjalanan anda menuju kesuksesan anda sekarang ini,
semua dijalani tanpa kenal lelah.
Baik Pak, terima kasih atas waktu dan semua informasinya. Sukses
selalu dan selamat siang.
N  :      Sama-sama. Terima Kasih.

WAWANCARA

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester : VIII/1
Standar Kompetensi :  :  Berbicara2.    Megungkap berbagai informasi melalui    wawancara     dan presentasi laporan
Kompetensi Dasar :     2.1. Ber­wa­wan­­cara de­ngan nara­sumber dari berbagai   kalangan   dengan  memperhatikan etika ber­wawancara
Indikator
  • Siswa mampu membuat daftar  pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
  • Siswa melakuan simulasi waancara di depan kelas
  • Siswa mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
Alokasi Waktu :   4  X  45 menit (2 pertemuan)
1.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mewawancarai seorang narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
2.   Materi Pembelajaran
Cara berwawancara  dan implementasinya
3.  Metode Pembelajaran
a. simulasi
b.Tanya jawab
c. Demonstrasi
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a.   Kegiatan awal
1.   Siswa diminta berpasang-pasangan dan membuat kesepakatan. Salah satu siswa sebagai seorang narasumber (siswa teladan, ketua OSIS, juara lomba lukis, atau siswa beropini tentang topik tertentu/ sesuai keadaan masing-masing).
2.   Setiap siswa menyiapkan pertanyan-pertanyaan untuk pasangannya masing-masing.
3.   Siswa dibimbing guru menentukan hala-hal yang perlu dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat berwawancara.
b.  Kegiatan Inti
Setiap pasangan  siswa melakukan kegiatan simulasi wawancara ke depan kelas.
c.  Kegiatan  Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi
Siswa diajak menemukan nilai-nilai hidup dari kegiatan berwawancara
5.   Sumber Pembelajaran
a.    Buku Teks
b.    Nara sumber
c.    Rekaman Wawancara
6.   Penilaian
a.   Teknik                         : observasi
b.   Bentuk instrumen        : lembar observasi
c.   Soal /Instrumen           :
1.Lakukanlah kegiatan wawancara bersama teman pasangan kalian ke depan kelas!
Rubrik penilaian :
No
Aspek
Deskriptor
Skor
Skor maksimum
1 Bobot pertanyaan
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat berbobot (analisis), variatif, dan jelas
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang berbobot dan jelas.
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jelas.
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang ringan, informatif saja, dan kurang bervarisi.
4
3
2
1
4
2 Kesantunan bahasa
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang cukup santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa    yang kurang santun
3
2
1
3
3 Kekomunikatifan
  • Siswa bertanya dengan sangat komunikatif
  • Siswa bertanya dengan komunikatif
  • Siswa bertanya dengan cukup komunikatif
  • Siswa bertanya dengan kurang komunikatif
4
3
2
1
4
4 Etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  kurang memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  tidak memperhatikan etika wawancara
2
1
0
2

Jumlah Skor Maksimum

13
Skor maksimal:
No 1)    = 4
No 2)    = 3
No 3)    =  4
No 4)   =   2
Jumlah = 13
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.

Perolehan Skor


Nilai akhir = ———————— X Skor Ideal (100) =   .  .  .

Skor Maksimum (13)


Contoh naskah simulasi wawancara
SIMULASI WAWANCARA
Karya:
Catharina Wenirosaline 8D / 5
Vanessa Christiani 8D / 29
Topik                          :           Hiburan.
Narasumber                :           Romy Rafael.
Pewawancara              :           Wartawan dari majalah Magic Indonesia.
W : wartawan (Vanessa)        ,           N : narasumber (Weni).
W :      Selamat pagi Pak, saya wartawan dari majalah Magic Indonesia, boleh
saya mewawancarai Bapak?
N  :      Pagi. Tentu saja boleh, silahkan.
W :      Majalah Magic Indonesia akan memasukkan biografi anda sebagai salah
satu magician Indonesia , jadi wawancara ini berkaitan dengan
kehidupan  Anda?
N  :      Begitu ya? Baik saya siap.
W :      Terima kasih Pak.
Ilmu magic apa yang selama ini ditekuni?
N  :      Selama ini saya menekuni ilmu hipnotis.
W :      Darimana anda dapat mengetahui ilmu ini?
Apakah sejak anda mengetahuinya anda langsung tertarik?
N  :      Saat masih kecil, kehidupan saya dengan teman-teman saya yang lain
memang sedikit berbeda. Di saat teman-teman saya yang lain
berkumpul untuk bermain, saya menyendiri. Karena kebiasaan itu,
saya sering kali menjadi bahan ejekan teman-teman, dan jadilah saya
seorang yang tidak percaya diri.
Begitu pula saat saya duduk di bangku SMP, sifat saya yg
tertutup membuat saya tidak memiliki banyak teman. Beruntung dari
keadaan itu, saya memiliki ‘teman-teman baru’ berupa buku, dari buku-
buku yang saya baca itulah saya mendapatkan karakter diri saya dan
mulai tertarik pada ilmu hipnotis.
W :    Berapa lama anda mendalami ilmu hipnotis ini?
Dimana sajakah anda mendalaminya?
N  :      Saya mendalami ilmu hipnotis dan berbagai kegunaannya lebih dari
empat tahun di Amerika. Disana saya pernah belajar di Hypnotism
Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute dan Institute for
Neuro Research and Education.
W :     Sebelum anda benar-benar menekuni ilmu hipnotis ini, bagaimana
tanggapan atau reaksi orang tua anda?
N  :    Keputusan saya menekuni dunia ini memang mendapat tentangan dari
keluarga saya. Pola pikir kedua orang tua saya masih berdasarkan pada
persetujuan umum, kalau bekerja berarti menjadi pegawai.
W :      Sampai saat ini, hal apa saja yang telah dijalani bersangkutan dengan
ilmu hipnotis anda?
N  :      Sampai saat ini, saya menggunakan kemampuan hipnotis saya selain
untuk hiburan, juga untuk aktivitas klinis (pengobatan psikis), medis
(kedokteran),bahkan untuk bisnis dan perusahaan. Saya selalu
berusaha menghilangkan kesan negatif hipnotis lantaran karena kasus
penipuan dan
kejahatan dengan ilmu ini. Saya telah membuka Klinik Romy Rafael
Hypnotheraphy dengan menerima penyembuhan orang yang tengah
dalam keadaan stres, depresi, phobia, bahkan menghilangkan
kebiasaan buruk.
Selain itu, saya juga telah menyusun buku Hypnotheraphy : Quit
Smoking!, yang berisi panduan hypnoteraphy dalam bentuk buku dan
CD, untuk menghilangkan kecanduan rokok. Sekarang ini, saya
menjadi salah satu komentator di acara The Master dan tuan rumah
di Master Hipnotis Romy Rafael.
W :      Mengapa anda mendapat sebutan Master Hipnotis?
N  :      Pada tahun 2005 lalu saya berhasil mencatat rekor Museum Rekor
Indonesia atau yang dikenal MURI dengan menghipnotis sekitar 5000
orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di
Mangga Dua Square, Jakarta pada 11 November 2005.
W :      Menarik sekali perjalanan anda menuju kesuksesan anda sekarang ini,
semua dijalani tanpa kenal lelah.
Baik Pak, terima kasih atas waktu dan semua informasinya. Sukses
selalu dan selamat siang.
N  :      Sama-sama. Terima Kasih.