Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 21 Agustus 2012

WAWANCARA

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester : VIII/1
Standar Kompetensi :  :  Berbicara2.    Megungkap berbagai informasi melalui    wawancara     dan presentasi laporan
Kompetensi Dasar :     2.1. Ber­wa­wan­­cara de­ngan nara­sumber dari berbagai   kalangan   dengan  memperhatikan etika ber­wawancara
Indikator
  • Siswa mampu membuat daftar  pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
  • Siswa melakuan simulasi waancara di depan kelas
  • Siswa mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
Alokasi Waktu :   4  X  45 menit (2 pertemuan)
1.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mewawancarai seorang narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
2.   Materi Pembelajaran
Cara berwawancara  dan implementasinya
3.  Metode Pembelajaran
a. simulasi
b.Tanya jawab
c. Demonstrasi
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a.   Kegiatan awal
1.   Siswa diminta berpasang-pasangan dan membuat kesepakatan. Salah satu siswa sebagai seorang narasumber (siswa teladan, ketua OSIS, juara lomba lukis, atau siswa beropini tentang topik tertentu/ sesuai keadaan masing-masing).
2.   Setiap siswa menyiapkan pertanyan-pertanyaan untuk pasangannya masing-masing.
3.   Siswa dibimbing guru menentukan hala-hal yang perlu dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat berwawancara.
b.  Kegiatan Inti
Setiap pasangan  siswa melakukan kegiatan simulasi wawancara ke depan kelas.
c.  Kegiatan  Akhir
Siswa dan guru melakukan refleksi
Siswa diajak menemukan nilai-nilai hidup dari kegiatan berwawancara
5.   Sumber Pembelajaran
a.    Buku Teks
b.    Nara sumber
c.    Rekaman Wawancara
6.   Penilaian
a.   Teknik                         : observasi
b.   Bentuk instrumen        : lembar observasi
c.   Soal /Instrumen           :
1.Lakukanlah kegiatan wawancara bersama teman pasangan kalian ke depan kelas!
Rubrik penilaian :
No
Aspek
Deskriptor
Skor
Skor maksimum
1 Bobot pertanyaan
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat berbobot (analisis), variatif, dan jelas
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang berbobot dan jelas.
  • Siswa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jelas.
  • Siswa memberikan pertanyan-pertanyaan yang ringan, informatif saja, dan kurang bervarisi.
4
3
2
1
4
2 Kesantunan bahasa
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa yang cukup santun
  • Siswa bertanya dengan bahasa    yang kurang santun
3
2
1
3
3 Kekomunikatifan
  • Siswa bertanya dengan sangat komunikatif
  • Siswa bertanya dengan komunikatif
  • Siswa bertanya dengan cukup komunikatif
  • Siswa bertanya dengan kurang komunikatif
4
3
2
1
4
4 Etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  kurang memperhatikan etika wawancara
  • Dalam berwawancara siswa  tidak memperhatikan etika wawancara
2
1
0
2

Jumlah Skor Maksimum

13
Skor maksimal:
No 1)    = 4
No 2)    = 3
No 3)    =  4
No 4)   =   2
Jumlah = 13
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.

Perolehan Skor


Nilai akhir = ———————— X Skor Ideal (100) =   .  .  .

Skor Maksimum (13)


Contoh naskah simulasi wawancara
SIMULASI WAWANCARA
Karya:
Catharina Wenirosaline 8D / 5
Vanessa Christiani 8D / 29
Topik                          :           Hiburan.
Narasumber                :           Romy Rafael.
Pewawancara              :           Wartawan dari majalah Magic Indonesia.
W : wartawan (Vanessa)        ,           N : narasumber (Weni).
W :      Selamat pagi Pak, saya wartawan dari majalah Magic Indonesia, boleh
saya mewawancarai Bapak?
N  :      Pagi. Tentu saja boleh, silahkan.
W :      Majalah Magic Indonesia akan memasukkan biografi anda sebagai salah
satu magician Indonesia , jadi wawancara ini berkaitan dengan
kehidupan  Anda?
N  :      Begitu ya? Baik saya siap.
W :      Terima kasih Pak.
Ilmu magic apa yang selama ini ditekuni?
N  :      Selama ini saya menekuni ilmu hipnotis.
W :      Darimana anda dapat mengetahui ilmu ini?
Apakah sejak anda mengetahuinya anda langsung tertarik?
N  :      Saat masih kecil, kehidupan saya dengan teman-teman saya yang lain
memang sedikit berbeda. Di saat teman-teman saya yang lain
berkumpul untuk bermain, saya menyendiri. Karena kebiasaan itu,
saya sering kali menjadi bahan ejekan teman-teman, dan jadilah saya
seorang yang tidak percaya diri.
Begitu pula saat saya duduk di bangku SMP, sifat saya yg
tertutup membuat saya tidak memiliki banyak teman. Beruntung dari
keadaan itu, saya memiliki ‘teman-teman baru’ berupa buku, dari buku-
buku yang saya baca itulah saya mendapatkan karakter diri saya dan
mulai tertarik pada ilmu hipnotis.
W :    Berapa lama anda mendalami ilmu hipnotis ini?
Dimana sajakah anda mendalaminya?
N  :      Saya mendalami ilmu hipnotis dan berbagai kegunaannya lebih dari
empat tahun di Amerika. Disana saya pernah belajar di Hypnotism
Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute dan Institute for
Neuro Research and Education.
W :     Sebelum anda benar-benar menekuni ilmu hipnotis ini, bagaimana
tanggapan atau reaksi orang tua anda?
N  :    Keputusan saya menekuni dunia ini memang mendapat tentangan dari
keluarga saya. Pola pikir kedua orang tua saya masih berdasarkan pada
persetujuan umum, kalau bekerja berarti menjadi pegawai.
W :      Sampai saat ini, hal apa saja yang telah dijalani bersangkutan dengan
ilmu hipnotis anda?
N  :      Sampai saat ini, saya menggunakan kemampuan hipnotis saya selain
untuk hiburan, juga untuk aktivitas klinis (pengobatan psikis), medis
(kedokteran),bahkan untuk bisnis dan perusahaan. Saya selalu
berusaha menghilangkan kesan negatif hipnotis lantaran karena kasus
penipuan dan
kejahatan dengan ilmu ini. Saya telah membuka Klinik Romy Rafael
Hypnotheraphy dengan menerima penyembuhan orang yang tengah
dalam keadaan stres, depresi, phobia, bahkan menghilangkan
kebiasaan buruk.
Selain itu, saya juga telah menyusun buku Hypnotheraphy : Quit
Smoking!, yang berisi panduan hypnoteraphy dalam bentuk buku dan
CD, untuk menghilangkan kecanduan rokok. Sekarang ini, saya
menjadi salah satu komentator di acara The Master dan tuan rumah
di Master Hipnotis Romy Rafael.
W :      Mengapa anda mendapat sebutan Master Hipnotis?
N  :      Pada tahun 2005 lalu saya berhasil mencatat rekor Museum Rekor
Indonesia atau yang dikenal MURI dengan menghipnotis sekitar 5000
orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di
Mangga Dua Square, Jakarta pada 11 November 2005.
W :      Menarik sekali perjalanan anda menuju kesuksesan anda sekarang ini,
semua dijalani tanpa kenal lelah.
Baik Pak, terima kasih atas waktu dan semua informasinya. Sukses
selalu dan selamat siang.
N  :      Sama-sama. Terima Kasih.

0 komentar:

Posting Komentar